Menko Perekonomian Luncurkan KUR Pemuda Muhammadiyah di Kota Gede

YOGYAKARTA, MENARA62.COM – Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah bersama Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah DI Yogyakarta luncurkan Warung Umat ‘Salergi’. Kegiatan yang dikelola oleh David Nugroho Setiawan, Yogi Jatmikanto bersama rekan-rekan PCPM Kotagede tersebut kini kemudian bermetamorfosis menjadi KiosMu.

Ketua PW Pemuda Muhammadiyah DI Yogyakarta Anton Nugroho menyebutkan KiosMu merupakan ijtihad gerakan ekonomi berjama’ah untuk membangun kemandirian pemuda Indonesia dengan basis daring.

Menko Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto saat meresmikan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) untuk anggota Pemuda Muhammadiyah tersebut mengapresiasi langkah Pemuda Muhammadiyah yang berupaya memberikan akses KUR bagi anggotanya.

Menurut Airlangga sebagai upaya menggerakkan roda ekonomi di tengah pandemi Covid-19, pemerintah menyalurkan bantuan untuk  UMKM  berupa  permodalan KUR Syariah yang berstatus kredit lunak dengan margin per tahun 6 persen yang jauh lebih rendah  marginnya daripada kresit umum yang mencapai 12 persen per tahun, bahkan bunga 6 persen tersebut ditanggung pemerintah sampai bulan Desember.

“Jadi, siapapun yang menerima, seperti warung ini, dapat Rp 40 juta, dia tak perlu membayar tahun ini, karena sudah disubsidi pemerintah,” katanya Sabtu (9/8/2020).

Airlangga berharap upaya tersebut dapat menggerakan roda perekonomian masyarakat yang dimulai dari  para pengusaha kecil dan menengah ini. Kelompok pengusaha kecil hingga kini masih bisa tetap bergerak dan bertahan di tengah-tengah pandemi Covid-19 yang  belum tahu pasti kapan akan berakhir.

Menurutnya, upaya penanggulangan dampak pandemi ini harus dilakukan secara komprehensif baik dari sisi kesehatan maupun sisi perekonomian.  Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi permasalahan  ekonomi  adalah pemberian pinjaman modal kerja terutama bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Penyaluran pinjaman diperlukan sebagai modal untuk memulai kembali usaha akibat krisis Covid-19.

“Pasar harus kembali dibangun agar perekonomian bisa terus bergerak, pasar disini harus dilihat  bukan sebagai  tempat  atau bangunan bertemu antara penjual dan pembeli untuk bertransaksi, namun harus dilihat secara lebih luas apalagi di era daring yang bisa melepas belenggu ruang dan waktu untuk bertransaksi,” katanya.

Paradigma baru  penguatan daring untuk UMKM yaitu penguatan digitalisasi yang memindahkan pola usaha, sistem transaksi, dan langkah promosi dari platform manual menuju platform otomatisasi berbasis daring menjadi salah satu jawaban.

Leave a Reply

Kirim Pesan
Butuh Bantuan?
Assalamu'alaikum Wr. Wb. Hallo, sobat ITB Ahmad Dahlan! Apa yang bisa kami bantu untuk Anda?