Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Jakarta (ITB-AD) turut serta dalam kegiatan Pengembangan Humas Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA) Batch 2 yang dilaksanakan oleh Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah pada Kamis-Ahad (4-7/8) bertempat di Hotel Grand Rohan Ballroom Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Kegiatan yang diikuti humas PTMA Se-Indonesia ini dilaksanakan mengingat peran humas kampus yang sangat strategis. Selain bertugas menjalin komunikasi internal dan eksternal, jajaran humas harus memiliki kemampuan yang baik dalam menjaga brand image institusi/perguruan tingginya di tengah masyarakat.
“Keikutsertaan kami tentu dalam rangka meningkatkan kinerja kehumasan di ITB Ahmad Dahlan Jakarta agar mencapai reputasi yang baik. Dengan reputasi tersebut, maka kepercayaan publik terhadap ITB Ahmad Dahlan Jakarta semakin tinggi,” jelas Imal Istimal, SE., M.Si. selaku Wakil Rektor ITB Ahmad Dahlan Jakarta yang membidangi Kehumasan pada Kamis, (4/8) melalui keterangan resminya.
Yamadipati Seno, redaktur Mojok sebagai salah satu narasumber dalam kegiatan ini, mengungkapkan bahwa memperlakukan media sosial institusi sebaiknya dikelola layaknya pasangan hidup kita. Akun media sosial kecenderungannya menjadi sangat personal, informatif, otentik, dan memenuhi ekspektasi audiens.
“Otentik menunjukan media sosial akan diingat oleh audiens. Untuk mencapai otentik, humas harus melakukan riset sehingga didapatkan konsep yang kuat sebelum melakukan unggahan konten,” ujar Seno pada Kamis (4/8).
Seno menjelaskan bahwa ketika sesuatu menjadi viral, terjadi cross platform dengan terunggah di berbagai platform. Oleh karenanya, mitigasi menjadi penting dalam mengelola isu yang terjadi di media sosial.
Masih menurut Seno, Ia menyampaikan bahwa warganet media sosial inginnya hemat waktu dimana konten isinya komplet, informatif dan solutif.
“Fokus pada solusi dan berusaha proaktif, bukan reaktif di beberapa isu,” pungkas Seno.