Kejuaraan Daerah (Kejurda) Catur tingkat Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang berlangsung sejak tanggal 10 sampai 14 Agustus tahun 2022 lalu menarik untuk dieksplorasi lebih lanjut. Even olahraga otak yang diselenggarakan dalam rangka memilih calon pecatur DIY yang akan dikirim ke kejuaraan tingkat nasional tersebut telah menyuguhkan fenomena baru, yaitu, munculnya bibit-bibit pecatur dari sekolah-sekolah Muhammadiyah.
Fenomena tersebut terlihat pada kelas junior terutama pada kelas E (umur 10-12 tahun), F (8-9 tahun), dan G (di bawah 8 tahun).
Pada Kejurda tingkat provinsi DIY yang diselenggarakan di Gunungkidul pada tanggal 14 Agustus 2022 tersebut tercatat ada beberapa siswa dari sekolah Muhammadiyah dan Aisyiyah yang ikut tampil mewakili Kabupaten masing-masing. Dari Kabupaten Bantul untuk putra ada Faiz Noor Fajriansyah dari SD Muhammadiyah Bodon, Abdullah Saleh Nahar dari SD Unggulan Aisyiyah. Untuk putri ada Fitri Khoirotun dari SD Muhammadiyah Tamantirto, Fatin Qistina siswa SD Muhammadiyah Kalakijo, dan Nurus Sifa siswa SD Unggulan Aisyiyah Bantul. Dari Sleman ada Ahnaf Zubair Abdullah dari SD Muhammadiyah Klepuh Sleman, dan Gilang Adyatama siswa Sekolah Dasar Muhammadiyah Condong Catur. Faiz Noor Fajriansyah siswa kelas 3 SD Muhammadiyah Bodon tampil mewakili Kabupaten Bantul di kelas F putra dengan berhasil menempati juara 2.
Pada Kejurda tersebut Faiz Noor berhasil mengungguli pecatur junior dari Kota Yogyakarta, Sleman, dan rekan setimnya dari Bantul. Sementara juara 1 untuk kelas F putra ditempati Abdullah Saleh Nahar, rekan setim Faiz Noor dari Bantul. Nahar adalah siswa SD Unggulan Aisyiyah Bantul. Untuk kelas E putri Fithri Khoirotun Ni’mah masuk dalam 6 besar. Selanjutnya, kelas F putri Fatin Qistina Husna berhasil menjadi juara 3. sementara untuk kelas G Junior putri Nurus Syifa siswa kelas 1 Sekolah Dasar Unggulan Aisyiyah Bantul tampil menjadi pemenang pada peringkat 1 dengan mengungguli pecatur cilik lainnya.
Dari Sleman muncul pecatur junior di kelas E, Ahnaf Zubair Abdullah dari SD Muhammadiyah Klepuh Sleman, berhasil mendapatkan juara 3. Sementara rekan setim Ahnaf dari Sleman, baru berhasil masuk 6 besar. Dengan keberhasilan di Kejurda ini Nahar, Faiz, Ahnaf, dan Syifa berpeluang besar untuk diutus Pengda Percasi DIY di forum Kejuaraan Nasional (Kejurnas) yang akan diselenggarakan sekitar bulan Oktober tahun 2022 mendatang.
Menanggapi fenomena munculnya bibit pecatur junior dari sekolah-sekolah Muhammadiyah dan Aisyiyah ini Abdullah Mukti dari Majelis Dikdasmen Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyatakan, “Majelis Dikdasmen (Pimpinan Pusat Muhammadiyah) memberikan apresiasi yang tinggi kepada siswa sekolah Muhammadiyah dan Aisyiyah yang berprestasi di bidang catur. Hal ini sejalan dengan makna utama sekolah Muhammadiyah yakni selalu mendorong semua siswa sekolah Muhammadiyah dalam meraih prestasi dalam segala bidang. Para siswa yang berprestasi ini telah ikut mengharumkan nama baik sekolah Muhammadiyah-Aisyiyah dan Persyarikatan”.
Sementara Eko Risyan P, Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Bodon meyampaikan bahwa munculnya bibit pecatur dari sekolah Muhammadiyah sebagai wujud kolaborasi apik antara peran orang tua dan pihak sekolah terutama di era Cpandemi Covid. Saat pandemi Covid terjadi peserta didik terpaksa belajar di rumah sehingga, “Kegiatan pengembangan bakat ekstra kurikuler di sekolah pun terhenti total. Siswa belajar di rumah ternyata menjadi kesempatan bagi orang tua untuk memberikan kegiatan positif yang menumbuhkan minat dan bakat anak bahkan ke arah prestasi. Sekolah Muhammadiyah dan Aisyiyah sebagai salah satu sekolah swasta yang konsen untuk pengembangan prestasi, harus bisa menangkap peluang ini untuk dijadikan nilai lebih sekolah. Terbukti, pada even kejurda catur provinsi di Gunungkidul pada tanggal 10 – 14 Agustus 2022 muncul bibit-bibit juara baru dari sekolah Muhammadiyah dan Aisyiyah yang terasah dari orang tua kreatif untuk memeberikan kegiatan positif selama pandemi. ”.