PALANGKA RAYA, MENARA62.COM – Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kalimantan Tengah menggelar Rakorwil Dikdasmen dan Kepala Sekolah/Madrasah Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah dan Guru Ismuba se Kalimantan Tengah selama 2 hari , tanggal 12 – 14 Agustus 2022.
Rakorwil bertempat di Hotel FIZ/Melia Palangka Raya diikuti sebanyak 38 sekolah /madrasah Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah yang ada di Kalimantan Tengah.
Kegiatan dihadiri Majelis Dikdasmen Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dr. Suwadi, M.Pd., Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah, dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Tengah. Turut hadir dalam pembukaan Prof. Dr. H. Zainuddin Maliki, M.Si , Anggota DPR RI Komisi X dan juga wakil ketua PWM Jawa Timur , sekaligus mengisi materi setelah acara pembukaan Rakorwil.
Rakorwil ini dilaksanakan dalam rangka evaluasi implementasi Kurikulum Al Islam, Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab (Ismuba), perkembangan sekolah/ madrasah Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah, persiapan dalam implementasi Kurikulum Merdeka serta memetakan potensi dan dinamika yang dimiliki sekolah-sekolah Muhammadiyah khususnya di Kalimantan Tengah.
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Tengah, Prof. Dr. Ahmad Syar’i , M.Pd. mengatakan tujuan diadakan rapat kordinasi ini adalah memberikan informasi kepada para guru dan kepala sekolah terkait perkembangan pendidikan baik tingkat regional maupun nasional yang disampaikan para narasumber, sebagai evaluasi sekaligus merumuskan langkah menghadapi tantangan kedepan untuk peningkatan kwalitas, kepercayaan masyarakat kepada sekolah-sekolah Muhammadiyah yang ada di Kalimantan Tengah
” intinya Rakor ini dapat mengevaluasi diri, mencari alternatif langkah yang akan dilakukan menghadapi tantangan, mampu berkompetisi agar sekolah kita tidak tertinggal dengan sekolah-sekolah lain” kata syar’i saat pembukaan Rakorwil.
Sementara itu Ketua Majelis Dikdasmen PWM Kalimantan Tengah , Mulyono mengatakan
Sekolah Muhammadiyah harus punya ciri khusus atau branding yang berbeda dari sekolah lain, mempunyai keunggulan-keunggulan yang dapat meningkatkan kompetensi siswa, Sekolah juga harus mengembangkan program-program sekolah dan sebagai fasilitas bagi siswa dalam mengembangkan potensi yang ada.
” Tentunya sekolah Muhammadiyah harus terus melakukan evaluasi, kepala sekolah tidak bisa bekerja sendiri, harus melibatkan guru-gurunya juga dalam mengembangkan program sekolah, terus berinovasi agar bisa bertahan atau bersaing dengan sekolah lain” ungkapnya.
Di akhir kegiatan, peserta dibagi berdasarkan jenjang sekolah untuk bersama merumuskan rekomendasi rakorwil yang isinya mengandung ide-ide, harapan dan saran untuk disampaikan ke Pimpinan Wilayah dan pemerintah. ( Bonni Febrian )