SURAKARTA -Ketua PWM Jawa Tengah, Drs. H. Tafsir M.Ag mengungkap dana yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan Muktamar ke 48 Muhammadiyah dan Aisyiyah.
Ditemui usai menerima kunjungan Romo Joko Purwanto Pr dan para paroki gereja Katholik di Kota Solo di Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS, Sabtu, 29 Oktober 2022, orang nomer satu di pimpinan wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah tersebut mengungkapkan, anggaran pelaksanan Muktamar ke 48 Muhammadiyah dan Aisyiyah mencapai sekitar Rp 60 miliar.
“Persiapan muktamar mulai dari meramaikan semarak songsong muktamar sampai dukungan material finansial itu, sudah all out ya, karena muktamar ini kira-kira membutuhkan dana Rp 60 miliar,” kata KH. Tafsir saat ditanya persiapan PWM Jateng dan PDM di Jawa Tengah untuk menyukseskan pelaksanaan muktamar di Solo.
KH. Tafsir mengungkapkan anggaran Rp 60 miliar tersebut dibagi kepada dua pihak yaitu PP Muhammadiyah dan PWM Jawa Tengah.
“Separo PP Muhammadiyah separo Rp 30 miliar separoh Jawa Tengah Rp 30 miliar. Lha kemana kita kalau tidak kepada mereka dari daerah, amal usaha perguruan tinggi dan rumah sakit untuk berta’awun, infaq, menyengkuyung yang 30 miliar ini,” ungkap Tenaga Pengajar Fakultas Ushuluddin dan Humaniora UIN Walisongo Semarang itu.
Diungkapkan juga oleh Ketua PWM Jawa Tengah ini, pihaknya memilih amal usaha yang besar untuk mendapatkan sokongan dana penyelenggaraan muktamar.
“Jadi kita hanya pilih amal usaha yang besar-besar, 15 PTM/A lalu 36 dari 53 rumah sakit,” kata Tafsir.
Pendanaan muktamar juga didapat dari pihak internal Muhammadiyah lain yaitu BPRS Artha Surya Barokah yang merupakan bank persyarikatan Muhammadiyah Jawa Tengah.
Pihak eksternal yang ikut mendanai muktamar adalah Bank Jateng dari jalur sponsorship.
“Pendanaan muktamar juga diperoleh dari relasi bisnis Muhammadiyah maupun Muhammadiyah itu sponsorship, Tapi tetap bisa menopang dana muktamar.
Bank Jateng itu kan sponsorship. Tapi masuk dalam muktamar,” kata tokoh kelahiran Kebumen tersebut.
Disampaikan Tafsir, pendanaan untuk Muktamar sejauh ini lancar.
“Alhamdulillah. Karena dari RS dan PTM/A sudah lebih dari 50 persen, lebih dari 16 miliar. Jadi akumulasi masing-masing sumbangan dari perguruan tinggi dan rumah sakit kita jumlah lebih dari 16 miliar,” kata mantan Ketua Interfaith Forum Committe (IFC) Semarang.
“Juga pemerintah, Pemprov Jateng. Pak Ganjar (Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah) menyampaikan semoga bisa 4 miliar tapi yang sudah pasti tertulis Rp 3 miliar. Pak Ganjar kemarin bisik-bisik mudah-mudahan masih bisa kita tambahi. Tapi sementara Rp 3 miliar,” ujar pengajar Teori Konflik tersebut. ***