Peristiwa asal mula komentar AP Hasanudin diawali oleh postingan Thomas Djamaluddin pada status Facebook pada tanggal 21 April 2023 yang bertepatan dengan hari Raya Idul Fitri berdasarkan hasil Hisab Wujudul Hilal Persyarikatan Muhammadiyah check di sini
Di postingan pada akun FB Thomas Djamaluddin menulis: Dua pertanyaan yg ditanyakan setelah Sidang Isbat kemarin, 20 April 2023. 1. Mengapa dengan hilal yang tidak mungkin dirukyat, masih dilaksanakan kegiatan rukyat di banyak titik?; 2. Mengapa perlu diadakan sidang isbat? Sementara beberapa tokoh Muhammadiyah mengusulkan sidang isbat ditiadakan. Kemudian ini jawaban saya…
Status itu dikomen oleh salah satu akun facebook yang bernama aflahal Mufadillah (yang kemudian pelaku penghapus bukti chattannya); “ Akhirnya, hanya tanya, kurang bijaksana apa pemerintah kita? Di tengah perbedaan yang melanda, sebab segelintir umat Islam memilih teguh berbeda, pemerintah jua masih menyeru semua bertenggang rasa.
Komentar akun Facebook aflahal ini langsung direspon oleh Thomas Djamaluddin dengan kalimat: Ya. Sudah tidak taat keputusan pemerintah, eh masih minta difasilitasi tempat shalat ied. Pemerintah pun memberikan fasilitas.
Komentar pak Thomas tersebut menyebabkan terjadinya pro kontra dalam postingan tersebut. Saya hanya membaca sekilas karena tidak ikut dalam perdebatan (saling komentar) dalam postingan tersebut. Dalam komentar-komentar tersebut tidak ada akun Andi P Hasanuddin.
Kemudian pada Hari Ahad sore tiba-tiba saja akun Andi P Hasanuddin memention akun saya (Ahmad Fauzan S) dengan postingan: perlu saya HALALKAN GAK INI DARAHNYA semua muhammadiyah? Apalagi muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui agenda kalender islam Global dari gema Pembebasan? BANYAK BACOT MEMANG!!!! SINI SAYA BUNUH KALIAN SATU SATU. SILAHKAN LAPORKAN KOMEN SAYA DENGAN ANCAMANPASAL PEMBUNUHAN!!! SAYA SIAP DIPENJARA SAYA CAPEK LIHAT PERGADUHAN KALIAN!!!
Lanjutan komennya saudara andi: Saya tak segan-segan membungkam kalian Muhammadiyah yang masih egosentris.udah disentil sama pak thomas,pak marufin dkk kok masih gak mempan.
Karena di mention maka saya balas komentarnya akun Andi P Hasanuddin : Takuut… Pak Thomas Djamaluddin itu kelakuan anak buah bapak di BRIN, memang dia siapa pak?kok bisa menghalalkan darah orang cc hendro setyanto dan mas Mutoha Arkanuddin tolong dibina mas anggotanya, masa anggota Lembaga falak NUbisa menghalalkan darah
Kemudian dibalas lagi oleh akun Andi P Hasanuddin : Kalian muhammadiyah meskimasih saudara seiman kami, rekan diskusi lintas keilmuan tapi kalian sudah kami anggap jadi musuh bersama dalam hal anti-TBC (takhayul bidengah churafat) dan keilmuanprogresif yang masih egosektoral. Buat apa kalian berbangga2 punya masjid,panti, sekolah dan rs yang lebih banyak dibandingkan kami kalau hanya untuk egosentris dan ego sektoral saja.
Terus masih ada komentar komentar yang lain yang tidak saya ingat. Kemudian akun aflahal menhapus postingannya sehingga semua rangkaiannya menjadi hilang.
Sekali lagi perlu digaris bawahi bahwa saya (akun Ahmad Fauzan S) tidak terlibat dalam diskusi di postingan pak Thomas tersebut apalagi terjadi perdebatan dengan akun Andi P Hasanuddin sebelumnya dan sebelum postingan ini dihapus saya sempat membaca sekilas dan tidak ada juga perdebatan antara akun Andi P Hasanuddin dengan akun yang lainnya.
Saya (Ahmad Fauzan S) membalas postingan akun andi P hasanuddin setelah dimention dan diancam dengan kometar yang di atas.
Demikian kronologi ini saya buat dengan sebenar benarnya tanpa tekanan dari pihak manapun.
Ditulis oleh: Ahmad Fauzan S
Kiriman via email websangpencerah@gmail.com