Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan (ITB-AD) Jakarta sebagai Perguruan Tinggi Muhammadiyah hadir untuk merespons perkembangan zaman, khususnya di era bisnis digital dan industri kreatif. ITB-AD berkomitmen mencetak generasi muda yang adaptif, inovatif, dan siap bersaing di dunia global melalui pendidikan berbasis teknologi dan kewirausahaan.
Berlandaskan nilai-nilai keislaman dan kemuhammadiyahan, ITB-AD tidak hanya fokus pada penguasaan ilmu pengetahuan, tetapi juga membentuk lulusan yang beretika, bermoral, dan berkontribusi positif bagi masyarakat. Setiap program dirancang untuk membangun profesional muslim yang unggul secara akademis dan spiritual.
Menjadi Perguruan Tinggi di Bidang Teknologi dan Bisnis yang Unggul, Berdaya Saing dan berbasis Nilai-nilai Islam Berkemajuan serta Bereputasi Internasional
1. Mengembangkan jiwa socio-technopreneur berbasis teknologi informasi dalam rangka menciptakan saudagar-saudagar baru.
2. Melaksanakan kegiatan pendidikan dan pengajaran untuk menghasilkan sumber daya insani yang profesional di bidang teknologi dan bisinis
3. Melaksanakan penelitian dan pengabdian masyarakat untuk meningkatkan ketajaman ilmu pengetahuan dan teknologi serta memberikan solusi bagi problem yang berkembang di masyarakat.
4. Mengembangkan jejaring guna peningkatan tatakelola dan mutu lembaga berbasis digital, baik tingkat lokal, nasional maupun internasional.
5. Melaksanakan pembinaan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan secara bertanggung jawab, mandiri dan terpadu, serta meningkatkan nilai kulaitas dan kuantitas dakwah Al Islamiah
Bersama membangun masyarakat socio-technopreneur
1. Menghasilkan sumberdaya insani yang unggul dan berdaya saing, bertaqwa kepada Allah, mampu membelajarkan diri, memiliki wawasan yang luas, memiliki disiplin, etos kerja dan memiliki sikap entrepreneur.
2. Mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni guna mendorong pengembangan budaya, sehingga tercipta insan-insan yang sadar bahwa setiap kehidupan mempunyai hak untuk dihargai dan bermanfaat.
3. Mempunyai kemampuan dalam pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan konsep pemecahan masalah dengan menggunakan metode ilmiah yang bertanggung jawab.
4. Menjadi lembaga pendidikan tinggi yang mampu menjadi wadah syiar al Islam dan kemuhammadiyaan sesuai bidang dan kompetensinya.
Dalam upaya mengembangkan dakwah amar ma’ruf nahi munkar di bidang ekonomi dan dalam menyiapkan
sumber daya insani yang berkualitas, berilmu, beriman, dan gemar beramal saleh, Muhammadiyah
memandang perlu untuk melakukan terobosan barunya melalui pendirian sebuah lembaga pendidikan
tinggi yang berkonsentrasi khusus pada disiplin ilmu keuangan dan perbankan. Inilah motivasi
paling mendasar sehingga muncul gagasan dari para aktivis Muhammadiyah pada tahun 1968 untuk
mendirikan Akademi Bank Muhammadiyah (ABM).
Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Ahmad Dahlan Jakarta awalnya bernama Akademi Bank Muhammadiyah
(ABM) yang didirikan pada 1 Januari 1968. Dalam pendirian ABM, ikut berperan aktif beberapa tokoh
nasional terkemuka yang sangat concern terhadap kondisi perekonomian umat Islam di Indonesia, di
antaranya adalah Mr. Sjafruddin Prawiranegara (mantan gubernur Bank Sentral/BI), Prof. Dr. M. Arsjad
Anwar, MBA (mantan deputi Bappenas RI), serta Drs. Sofyan Tandjung (mantan fungsionaris DPP IMM).
Dukungan dari ketiga tokoh ini tentu saja sangat berarti dalam proses dan perkembangan ABM
selanjutnya. Kemudian pada tahun 1985, ABM dikonversi menjadi Akademi Keuagan dan Perbankan
Muhammadiyah (AKPM) Jakarta.
Dalam perkembangan berikutnya, pada 25 Februari 1998 berdasarkan surat keputusan Kemendikbud No.
60/Dikti/Kep/1998, AKPM berubah menjadi STIE Ahmad Dahlan Jakarta dengan dua program studi yaitu
Manajemen Keuangan dan Perbankan dan Akutansi. Selanjutnya, STIE Ahmad Dahlan mengalami perubahan
bentuk menjadi ITB Ahmad Dahlan Jakarta berdasarkan Surat Keputusan (SK) Kementerian Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) No: 882/KPT/1/2018 tertanggal 11 Oktober 2018.
Dan kemudian pada 19 November 2018, Presiden Joko Widodo memberikan SK tersebut kepada Rektor ITB
Ahmad Dahlan Jakarta.
Dalam mengembangkan ITB Ahmad Dahlan Jakarta, visi yang ingin diwujudkan yakni menjadi Perguruan
Tinggi (PT) yang mengembangkan kompetensi di bidang teknologi dan bisnis berdasarkan pada
nilai-nilai Islam berkemajuan, yakni Islam yang rahmatan lil ‘alamin. ITB Ahmad Dahlan juga
mengusung spirit menjadi Socio-Technopreneur University. Ini artinya, kampus ini diharapkan menjadi
kawahcandradimuka dalam melahirkan entrepreneur sejati (saudagar). Prototipe sudagar sejati ini bisa
dilihat dalam sosok Kiyai Ahmad Dahlan.
Selain profil mahasiswa diarahkakan memiliki jiwa entreprenur, kampus ini juga berupaya keras
melahirkan sosok yang memiliki kemampuan teknologi. Memiliki tingkat literasi terknologi. Sehingga
diarahkan untuk menelorkan banyak saudagar atau start-up, yang tentu memiliki jiwa sosial, yakni
jiwa al-Ma’un dan at-Ta’awun.
Dalam kaitan itu, ITB Ahmad Dahlan telah membuka 9 (sembilan) Prodi dengan dua Fakultas yakni
Fakultas Ekonomi Digital dan Fakultas Teknik dan Desain. Untuk Fakultas Ekonomi Digital terdiri dari
5 (lima) Prodi, yakni Magister Keuangan Syariah, S-1 Manajemen, S-1 Akuntansi, D-3 Keuangan
Perbankan, dan D-3 Akuntansi. Sementara untuk Fakultas Teknik dan Desain, ada 4 (empat) Prodi, yakni
S-1 Desain Komunikasi Visial (DKV), S-1 Arsitektur, S-1 Sistem Informasi, dan S-1 Teknologi
Informasi.
Pembukan prodi-prodi baru di atas, sekali lagi, dalam rangka merespon dinamika revolusi teknologi
dan informasi yang berbasis industri kreatif, yang meniscayakan pemanfaatan kreativitas,
keterampilan dan bakat warga untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan
menghasilkan, mengeksploitasi, dan mengeksplorasi daya-daya kreasi dan daya cipta warga.